Kamis, 10 Januari 2013

Radio Budaya Minangkabau

Radio alat promosi budaya Minangkabau

                          Radio menjadi pusat teknologi yang mewah bahkan sangat luxury pada 1700-an sampai dengan 1900-an. radio menjadi penghibur, penyampai dan juga teman nangkring masyrakat. ada pesona dan kekkhasan tersendiri dari radio, yang sampai saat ini tidak bisa tertandingi oleh perkembangan media elektronik terkini seperti televisi, dvd, vcd, dasn sebagainya. jika kita perhatikan di seluruh indonesia, seluruh kota besar memiliki radio andalan masing - masing yang tampil dalam dua bahasa: bahasa daerah dan jua  bahasa nasional. Radio ini masih bertahan dan sangat digandrungi masyarakat kelas menengah ke bawah. dan menjadi pemersatu daerah, menjadi agen budaya, agen iklan yang ikut menyumbangkan perputaran uang dan menyediakan jasa hiburan yang tidak bosan didengar.
                          Hanya saja, saat ini kawula muda kurang begitu tertarik untuk dengar radio, mereka cenderung lebih suka dan gandrung terhadap clip - clip yang diputar di televisi, internet, dan juga media lainnya. sebenarnya, jika kita bisa mendalangi dan mengatur sistem radio menjadi ikon daerah. maka kita bisa meningkatkan kembali ketertarikan kawula muda terhadap radio. bahkan jika kita kombinasikan acara dalam 3 bahasa, bahasa daerah, bahasa nasional dan juga bahasa internasional. maka akan lahir radio sekelas Singapore Fm, BBC radio , dan sebagainya.
                        Namun, lebih WOW lagi, jika ada radio Minang yang berkelas nasional dan internasional. maka lewat radio kebanggaan urang minang itu, kita akan undang masyarakat dunia untuk datang dan berkunjung ke ranah minang. bahkan jika gunakan basis mahasiswa minang untuk menjadi penyiar dan produser radio ini, maka boleh jadi minang akan membuka pencitraan dengan jalur yang beda namun hasilnya akan sama, dengan promosi yang dilakukan oleh siaran nasional, dan juga siaran swasta. lewat radio juga kita bisa berintegrasi, bersatu untuk bersama melakukan perubahan, menciptakan pembaruan, dan saling berbagi. kemudian dari radio, kita juga padukan dengan Televisi swasta daerah ( walaupun sudak ada yang memulai) tetapi akan lebih mantap jika dipadu dan juga dipandu, mungkin dipandu oleh pemerintah Provinsi, dan juga mahasiswa minang, dan lain sebagainya.
                       Karena apa?, kita akan sangat rugi seandainya hanya kita saja yang menikmati keindahan minangkabau, sementara saudara kita seberang pulau tak tahu dengan tempat - tempat indah yang minangkabau miliki, budaya - budaya yang minangkabau punya, dan juga banyak hal yang bisa digali dan kita eksplorasi dari ranah minangkabau itu sendiri. ada harta karun fisik dan abstrak yang belum diketahui dunia yang terkungkung oleh orang minang yang belum mempromosikan minangkabau secara maksimal, secara serentak, secara besar - besaran dan menyeluruh.
                     Dari hal yang paling sederhana, kita coba promosi antar tetangga, antar pulau, antar benua, dan seluruh dunia. apa yang kita butuhkan adalah saluran promosi, saluran yang akan menggambarkan dan membuka mata dunia bahwa minangkabau sangat pantas untuk dikunjungi, didatangi, minangkabau adalah ladang subur yang perlu digarap dan dimodali investor - investor untuk menjadi sumber pundi kekayaan, kekeyaan alam, kekayaan budaya dan juga kekayaan manusianya.
                   Untuk inilah Radio Minang yang berskala nasional itu hadir, radio akan mengawali langkah pertama kita dalam membangun integrasi minangkabau. kemudian berlanjut kepada televisi, kemudian menjalar kepada bisnis kecil, menjadi bisnis yang menengah, bisnis yang kemudian besar dan cukup kuat untuk menggerakan peredaran uang urang minangkabau.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar