The Many Publics for Archaeology
McManamon
McManamon
Arkeologi
dalam perkembangannya memang tidak akan terlepas dari masyarakat. Data yang
kita butuhkan bersumber dari masyarakat, penelitian dan kajian dilakukan di
lingkungan masyarakat, hasil analisa dan interpretasi, serta laporan akan
kembali dilaporkan kembali kepada masyarakat. Seiring perkembangan kata
“masyarakat” diubah menjadi “publik” dan sampai saat ini semua dihubungkan
dengan publik, hingga menjadi arkeologi publik.
Dalam
artikel ini McManamon, menguraikan bagaimana amerika merancang, membangun dan
mengembangkan sistem terkait dengan edukasi publik khusus arkeologi. Tujuan
edukasi publik tersebut adalah : menjadikan sebagai asset pendidikan nasional,
merangkum data, mengurangi kriminalitas, mendukung kegiatan kurasi, mengembangkan
interpretasi, melebarkan parsitipasi publik terhadap kegiatan arkeologis. Untuk
membangun sebuah sistem ini, tentu saja membutuhkan dukungan dari semua unsur.
Unsur – unsur terkait dengan edukasi publik terdiri dari : masyarakat umum,
akademisi, parlemen, pemerintahan, orang asing dan pihak lainnya yang mempunyai
tujuan dan visi yang sama untuk melestarikan budaya bendawi yang historis. Setiap
unsur bergerak sesuai dengan kapasitas masing – masing untuk membangkitkan
kesadaran publik tentang perawatan, kerusakan dan konservasi cagar budaya.
Langkah selanjutnya adalah membangun sistem satu protokol yang menangani semua
permasalahan tentang arkeologi. Sistem dibangun dari dua arah. Dari luar dan
dalam. Dari luar merupakan koordinasi semua pihak yang mempunyai tujuan untuk pelestarian
dan pemberdayaan situs, sedangkan dari dalam mempersiapkan SDM yang handal dan
ahli di masing – masing bidang (spesialisasi). Terkait satu protocol, jelas dan
nyata protocol ini dibawah payung pemerintah yang kuat dan berbadan hokum serta
dilindungi undang – undang.
Berkaca
dengan edukasi publik karangan McManamon yang sudah dimulai sejak 1990-an,
lantas apa yang harus kita perbuat untuk sistem yang ada di Indonesia saat ini.
Evaluasi, dan perbaikan bertahap dan efektif harus dilakukan semua pihak untuk
merampungkan dan memperbaiki sistem yang ada. Bahkan kadang muncul pertanyaan
protokol apa yang kita gunakan, dimana dan siapa yang memegang kendali dengan
protokl tersebut. Sudahkah protokol ini melibatkan masyarakat umum, akademisi,
parlemen, pemerintah atau pun orang asing ? semua kembali kepada kita, masing –
masing personal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar